Minggu, 08 Januari 2012

" AKAN JADI SEJARAH "

Jika DERITA akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa ini ?
Bukankah KETEGARAN akan lebih indah dikenang nanti ?

Jika KESEDIHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa tidak DINIKMATI saja !
Bukankah ratap tangis tak akan mengubah apa-apa !

Jika LUKA dan KECEWA akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa ?
Bukankah KETABAHAN dan KESABARAN adalah lebih utama !

Jika KEBENCIAN dan KEMARAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti diumbar sepuas jiwa !
Bukankah MENAHAN DIRI adalah lebih berpahala !

Jika KESALAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti tenggelam di dalamnya !
Bukankah TAUBAT itu lebih utama ?

Jika HARTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri ?
Bukankah KEDERMAWANAN justru akan melipat gandakannya ?

Jika KEPANDAIAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia !
Bukankah dengannya manusia diminta MEMIMPIN dunia agar sejahtera !

Jika CINTA akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama ?
Bukankah MEMBERI akan lebih banyak menuai arti.

Jika BAHAGIA akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti dirasakan sendiri ?
Bukankah BERBAGI akan membuatnya lebih bermakna ?

Jika HIDUP akan menjadi masa lalu pada akhirnya !
Mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Bukankah begitu banyak KEBAIKAN bisa DICIPTA ?

Suatu hari nanti, SAAT SEMUA TELAH MENJADI MASA LALU aku ingin ada diantara mereka, Yang beralaskan di atas permadani sambil bercengkerama dengan tetangganya, Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu,
Hingga mereka mendapat anugerah itu.

”Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa
bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung
kuku, di banding segala nikmat yang ku terima di sini.”

”Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertobat dan tak mengulangi lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia.”

Suatu hari nanti, KETIKA SEMUA TELAH MENJADI MASA LALU, aku tak ingin ada di antara mereka, yang berpeluh darah dan berkeluh kesah, andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.

”Duhai! Harta yang dahulu ku kumpulkan sepenuh raga, ilmu yang ku kejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak ku buat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkan ku kini?”

”Duhai! nestapa, kecewa, dan luka yang dulu ku jalani, ternyata hanya sekejap saja dibanding sengsara yang harus ku arungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua ?

Wait For The Next !